Jumat, 17 Juni 2016

Review Jurnal 3

1.       Judul Penelitian                :
 Pengaruh Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kinerja Individu Pada Usaha Kecil dan Menengah di Nusa Penida.

2.      Penulis                 :
Kadek Wahyu Indralesmana
I.G.N. Agung Suaryana

3.       Nama Jurnal       :
 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 8.1 (2014): 14-26

4.       Tahun Terbit      : 2014

5.       Latar Belakang   :
Krisis ekonomi di Indonesia tahun 1997 telah mengakibatkan jatuhnya perekonomian nasional, namun UKM dapat bertahan bahkan dapat menjadi pemulih perekonomian. Mengingat peran UKM begitu besar, maka kinerja UKM ditingkatkan supaya stabilitas perekonomian nasional terjaga, salah satunya dengan melalui penerapan Sistem Informasi Akuntansi.
Salah satu yang menjadi objek pengendalian perusahaan dengan sistem informasi akuntansi adalah kinerja pegawai perusahaan Jumaili (2005) menyatakan bahwa pencapaian kinerja individu berkaitan dengan pencapaian serangkaian tugas-tugas individu dengan dukungan teknologi informasi yang ada. Peningkatan kerja individu tidak akan tercapai jika penerapan sistem informasi yang tidak sesuai dengan kebutuhan pemakai.
Berdasarkan atas observasi awal yang jtelah dilakukan oleh peneliti, didapatkan bahwa sebagian besar UKM di Kecamatan Nusa Penida masih belum berkembang dengan baik. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk melakukan suatu penelitian guna mengetahui “ Pengaruh Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kinerja Individu Pada Usaha Kecil dan Menengah di Nusa Penida.

6.       Metode Penelitian:
1)      Sistem Informasi Akuntansi
Adalah sistem yang berfungsi untuk menyediakan informasi keuangan bagi pembuat keputusan yang dibutuhkan perusahaan.
2)      Kinerja Individu pada Usaha Kecil dan Menengah
Hasil kerja yang dicapai oleh seorang pegawai UKM dalam melaksanakan tugasnya.

7.       Hasil Penelitian :
1)  Setelah dilakukan penelitian terhadap 30 responden didapatkan bahwa pada variabel sistem informasi akuntansi paling banyak pada kategori sangat baik yaitu sebanyak 15 responden atau sebesar 50% yang berarti sistem informasi akuntansi yang dimiliki oleh UKM di Kecamatan Nusa Penida sangat baik.
2)  Analisis terhadap 30 responden juga mendapatkan hasil bahwa pada variabel kinerja individu secara dominan berada pada kategori sangat baik yaitu sebanyak 20 responden atau sebesar 66,7% dan berarti kinerja pegawai yang dimiliki oleh UKM di Kecamatan Nusa Penida sangat baik.
3)   Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem informasi akuntansi mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja individu

Referensi            :



Review Jurnal 2

1.       Judul Penelitian                :
Pengaruh Kualitas Pelayanan Perpajakan Terhadap Kepuasan Wajib Pajak, Kepatuhan Wajib Pajak dan Penerimaan Pajak

2.       Penulis                 :
Sixvana Silalahi
Mochammad Al Musadieq, Dr, MBA
Gunawan Eko Nurtjahjono, S.sos, M.Si                 

3.       Nama Jurnal       :
Jurnal Perpajakan (JEJAK) Vol.1 No.1 Januari 2015

4.       Tahin Terbit        : 2015

5.       Latar Belakang   :
Indonesia sedang giat melakukan pembangunan Negara, salah satu langkahnya ialah mengumpulkan dana dengan cara meningkatkan sumber penerimaan negara. Dalam beberapa tahun terakhir, penerimaan pajak mengalami peningkatan yang signifikan. Untuk meningkatkan penerimaan pajak Dirjen Pajak melakukan reformasi sistem perpajakan menjadi Self Assessment System. Untuk mendukung agar sistem ini berjalan dengan baik, maka diperlukan kualitas pelayanan yang baik pula.
Kualitas pelayanan lyang baik harus memenuhi lima dimensi yaitu Tangible, Emphaty, Responsiveness, Reliability dan Assurance. Denkgan adanya kinerja pelayanan yang baik dan transparan dari Kantor Pelayanan Pajak (KPP) akan membangun sikap patuh dari Wajib Pajak dalam melaksanakan kewajibannya di bidang perpajakan. Tingkat kepatuhan Wajib Pajak dapatdilihat dari kebenaran dan ketepatan waktu dalam menyampaikan Surat Pemberitahuan.
Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Madya Malang memiliki kualitas pelayanan yang kurang, ini dapat menyebabkan kurangnya kepatuhan Wajib Pajak dalam menyampaikan SPT. Sehingga akan mempengaruhi penerimaan pajak.

6.       Metode Penelitian:
Sumber data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Berikut ini adalah penjabaran dari variabel yang digunakan dalam penelitian

Variabel : Kualitas pelayanan perpajakan (X1)
Dimensi :
1)      Keandalan
2)      Ketanggapan
3)      Jaminan
4)      Empati
5)      Bukti Fisik
Variabel : Kepuasan Wajib Pajak (Y1)
Dimensi :
1)      Jasa yang dirasakan
2)      Jasa yang diharapkan
Variabel : Kepatuhan Wajib Pajak (Y2)
Dimensi :
1)      Patuh administrasi secara formal
2)      Patuh administrasi secara material
Variabel : Penerimaan Pajak (Y3)
Dimensi :
1)      Target penerimaan pajak
2)      Realisasi penerimaan pajak

7.       Hasil Penelitian :

Wajib Pajak merasa penampilan fisik dari petugas pajak yang berpakaian rapi, bersih, sopan, tampil energik serta penuh semangat dan fasilitas yang disediakan sangat mendukung mereka  dalam melakukan kewajiban perpajakannya. Faktor lain yang mungkin mempengaruhi kepuasan dan kepatuhan adalah sosialisasi perpajakan, kesadaran Wajib Pajak itu sendiri dan sanksi.
Dapat disimpulkan bahwa masih ada faktor lain diluar kelima dimensi kualitas pelayanan, yang dapat mempengaruhi kepuasan dan kepatuhan Wajib Pajak. Akan tetapi peningkatan kualitas pelayanan perlu dilakukan, karena berpengaruh positif terhadap kepuasan dan kepatuhan Wajib Pajak.

Referensi :

Selasa, 14 Juni 2016

Review Jurnal 1

1.       Judul Penelitian   :
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penerimaan Nasabah Terhadap Layanan Internet Banking dengan Menggunakan Pendekatan Technology Acceptance Model (TAM)

2.       Penulis              :   Popi Fauziati

3.       Nama Jurnal       :
Jurnal Kajian Akuntansi dan Auditing Vol. 7,No.2,Oktober 2012

4.       Tahun terbit       : 2012

5.       Latar Belakang   :

Penggunaan internet semakin marak digunakan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam dunia perbankan. Seiring meningkatnya persaingan yang diikuti dengan meningkatnya pula mobilitas dikalangan masyarakat, dunia perbankan melakukan inovasi, salah satunya ialah internet banking. Di Indonesia, internet banking pertama kali dipelopori oleh BII (Bank Internasional Indonesia Tbk) yang kemudian diikuti oleh bank-bank lainnya, karena layanan ini merupakan inovasi yang sangat menguntungkan.
Layanan internet banking memberikan kemudahan kepada nasabah tanpa harus datang ke bank yang bersangkutan.Namun sistem ini kurang diminati dan sangat jarang digunakan oleh nasabah yang memiliki fasilitas untuk mengakses internet banking.
Salah satu yang menjelaskan tentang penerimaan teknologi adalah Technology Acceptance Model (TAM). TAM dapat digunakan untuk mengukur tingkat penerimaaan pengguna terhadap teknlogi. Menurut Davis (1989), tujuan utama TAM adalah untuk mendirikan dasar penelusuran faktor eksternal terhadap kepercayaan, sikap (personalisasi), dan tujuan penggunaan komputer. Untuk itu maka dilakukanlah penelitian terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan nasabah terhadap layanan intenet banking, dengan menghipotesiskan personalization, computer self efficacy dan trust mempunyai pengaruh terhadap presepsi pengguna terhadap manfaat (perceived usefulness) dan pengaruh presepsi pengguna terhadap kemudahan penggunaan (perceived ease of use) dalam layanan internet banking.

6.       Metode Penelitian:
a)      Populasi dan Sampel
Karakteristik dari responden  :
1. Responden pernah menggunakan internet dengan tujuan agar responden tersebut saat mengisi kuesioner mempunyai gambaran tentang transaksi melalui internet banking.
2. Responden tersebut mengetahui transaksi yang dapat dilakukan melalui internet banking
b)      Metode Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yaitu pengumpulan data dilakukan sengan menggunakan kuesioner
c)       Variabel Penelitian
1. Variabel Dependen (Variabel Terikat)
2. Variabel intervening
3. Variabel Independen (Variabel Bebas)
d)      Metode Analisa Data
Penelitian yang mengukur variabel dengan menggunakan instrumen dalam kuisioner harus diuju dengan validitas dan reabilitas sedangkan analisis data dalam penelitian ini menggunakan model persamaan struktural (Structural Equation Modeling atau disingkat SEM) dengan Path Analysis yang dibantu dengan program aplikasi AMOS v.16.

7.       Hasil Penelitian :
                                I.            Uji Validitas dan Reabilitas

Hasil Uji Validitas dan Reabilitas
Variabel
Kaiser’s MSA
Factor Loading
Cronbach’s Alpha
Keterangan
Pesonalization (P)
0,638
0,677-0,744
0,676
Valid, Reliabel
CSE
0,500
0,851-0,851
0,616
Valid, Reliabel
Trust (T)
0,500
0,834-0,834
0,561
Valid, Reliabel
Perceived Usefulness
0,573
0,562-0,823
0,576
Valid, Reliabel
Perceived Ease of Use
0,731
0,694-0,805
0,740
Valid, Reliabel

Dari tabel diatas dapat terlihat bahwa hasil pengujian data menunjukkan bahwa koefisien Cronbach’s Alpha dari kelima variabel memiliki nilai Cronbach’s Alpha diatas 0,5. Hasil ini menunjukkan bahwa instrumen untuk kelima variabel tersebut cukup handal (reliable)

                              II.            Uji Kesesuaian Model (Model Fit)
Hasil pengujian structural equation modeling untuk kesesuaian model (model fit) melalui program AMOS 16.0 diringkas dalam tabel berikut :

Kriteria
Nilai Kriteria
Hasil Model
Evaluasi Model
Chi square
Kecil
4,054
Marginal
Probabilitas
≥ 0,05
0,256
Baik
GFI
≥ 0,90
0,987
Baik
CMIN/DF
≥ 5,00
1,351
Baik
AGFI
≥ 0,90
0,935
Baik
NFI
≥ 0,90
0,957
Baik
RMSEA
≥ 0,08
0,005
Baik
TLI
≥ 0,90
0,975
Baik


Pengujian terhadap model penelitian menunjukkan bahwa model yang diusulkan dalam penelitian ini cukup fit atau memiliki kesesuaian yang memadai, sehingga model tersebut dapat digunakan untuk mengkonfirmasi hasil antara kesesuaian teoritis dan pengujian secara empiris. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa pengujian ini mampu menghasilkan konfirmasi yang baik untuk hubungan antar variabel yang diteliti.


Sumber :